Dalam dunia jawa maupun islam sebenarnya terdapat celah tipis sehingga banyak dari kaum islam fanatic menganggap aliran tasawuf yang identik dengan ajaran kejawen merupakan aliran sesat padahal jika d telusuri lebih lanjut sebenarnya cara2 orang tasawuf atopun kejawen dalam menyembah yang maha kuasa adalah sama bahkan lebih berat daripada kaum fanatic sebab dalam melakukan ibadah orang tasawuf lebih menekankan kepada hati dimana jika hati bersih maka tubuh n pikiran pun akan bersih sebab hati adl pusat pengontrol jiwa kita. Dalam melakukan sembahyang pun ajaran tasawuf terbagi menjadi beberapa bagian dimana untuk mencapai kesempurnaan dalam menyembah yang maha kuasa harus dengan niat iklas dan bersih
a.      Sembah raga yaitu tapaning badan jasad kita,
Dalam menjalani sembah raga maka kita harus mengerti dengan fungsi dari raga kita, untuk apa raga tercipta n harus kemana raga ini berjalan kita harus mengerti juga bahwa raga hanya pasrah, hanyaikut perintah dari batin kita, hawa nafsu kita, yang akhirnya punya keinginan yang enak enak saja, merasa nikmat yang tanpa ukuran, dsb. Nah untuk mengatasi hal tsb maka semabah raga harus d lakukan untuk menahan hawa nafsu yang merupakan kodrat manusia sebab hawaa nafsu ini justru akan menyebabkan rusaknya jasad kita sendiri. Bias kita lihat bagaimana hawa nafsu birahi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit seksual yang sangat merajalela, begitu juga jika nafsu amarah tidak terkontrol yang akhirnya membuat raga kita berjalan menuju perkelahian atopun perang bahkan jika nafsu makan tidak torkontrol pun bisa kita lihat saat ini dimana sebagian besar penyakit yang d derita masyarakat d akibatkan tidak bisa mengontrol makanan
b.      Sembahing cipta, kalau di Islam dinamai Tarekat
Menyembah yang maha kuasa dengan hati yang luhur, dimana kita melakukan sembahyang bukan hanya d raga saja tetapi juga d hati sebab banyak orang yang sembahyang tapi tidak sembahyang dimana dalam quran di sebutkan bahwa orang yang sembahyang pun akan dimasukkan nerka jahanam sebab dia tidak mengingat tuhan ketika sembahyang hal ini harus kita cermati lebih dalam tentang siapakah yang sembahyang dan siapa yang di sembahyangi hal ini berarti kita harus melakukan dengan hati yang bersih tanpa ad gangguan nah kalau sudah begitu nanti kita akan mengerti secara pasti terhadap pengertian akan ke Tuhanan, dan semakin jelas terang dan gelap beraneka macam pengertian sampai jelas mengenai hakekat ajaran / pengertian "yang halus halus". Oleh sebab itulah maka kita dapat melaksanakan , mengerti apa yang diperintahkan oleh Tuhan yang terasa di dasarnya rasa (rasanya rasa). Tujuan dari sembah cipta itu mengendalikan 2 macam, yaitu angkara( yang menimbulkan watak adigang, adigung, adiguna, kumingsun dsb.) dan watak keinginan mengusai akan kepunyaan orang lain. Cipta yang bersih yaitu kalau sudah bisa mengendalikan angkara murka dimana dapat dilihat dengan kemampuan mengendalikan bisikan jiwa. Jadi sembah itu intinya melatih cara kerja cipta, dengan cara :
·         Tata Yaitu waktunya yang selalu sama, yang baik di tengah malam, pagi dan sore di tempat yang suci dan sepi.
·         Titi Yaitu ada yang dirasakan sebagai konsentrasi
·         Ngati ati Menata diri agar dalam mencapai yang dirasakan tidak dipaksakan
·         Tetap Artinya melakukan latihan waktunya tetap dan tewrus menerus.
·         Telaten
·         Kulino dimana kita melakukan hal tersebut dengan kebiasaan sehingga bisa mendarah daging.
Nah tujuan dari cara tersebut sebenarnya untuk menciptakan suatu penglihatan n kesadaran yang sejati dimana kita bisa membedakan antara tipuan n kenyataan dalam beberapa kitab disebutkan menjadi eneng, ening, dan eling. Artinya eneng : diamnya raga, Ening : heningnya cipta, Eling :
ingatnya budi rasa yang sejati.

c.      Sembah Jiwa kepada Tuhan, di Islam dinamai : Hakekat.
Kalau sudah bisa melaksanakan sembah cipta baru bisa melaksanakan sembah jiwa. Artinya: rasakan dengan menggunakan rasa yang sejati dimana bisa ditemukan dalam eneng, ening dan eling tadi. Hal ini bisa di rasakan jika kita dalam melakukan penyembahan hanya menggunakan penyembahan batin yang tidak tercampuri oleh rasa lahir sama sekali.
Biasanya adalah ketika mempu melihat suatu cahaya yang terang tapi tidak menyilaukan dimana putihnya cahaya tersebut meyejukkan hati hal itu merupakan sebagai tanda nur muhammad yang ada pada diri kita, tanda yang membedakan antara tuhan besar n tuhan kecil yang membuat pemisah antara manusia n tuhan tetapi hal ini banyak d salah artikan oleh sebagian orang dengan menganggap dirinya n tuhan tidak ad bedanya hal ini benar tetapi bagaimanapun juga kita harus bisa memisahkan antara mana yang hak d dunia n mana yang hak d akhirat jangan hanya mengikuti batin yang udah melenceng sebab godaan disini sangat halus sekali
d.      Sembah Rasa, di Islam dinamai Makrifat
Sembah rasa itu bukan rasanya lidah yang merasakan aneka makanan, juga bukannya rasa badan yang panas dingin dan sebagainya . Rasa Sejati, rasa manusia yang paling halus, tempat semua rasa dan perasaan dan bisa merasakan perlunya menjadi manusia (perluning dumadi). Jelasnya :
  1. Rasakanlah sampai tahu sendiri arti pentingnya dititahkan menjadi manusia
  2. Rasakanlah sampai tahu sendiri kenyataannya semua yang di dunia ini.
Nah dalam pembahasan rasa sebenarnya sangat rumit sebab antara rasa seseorang dengan yang lainnya berbea hal ini tentunya menyebabkan bahwa ilmu rasa ini merupakan ilmu pribadi dimana hanya kita sendiri yang bisa melaksanakannya

dari kitab :
Wahdatul wujud Cipta barata manunggal.
http://syangar.bodo.blogspot.co.cc