Bila diperhatikan secara seksama, rupanya jari-jari tangan kita memiliki pesan tersembunyi. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa jari tangan kita melambangkan lafadz Allah. Mungkin hal ini sudah diketahui oleh umum. Namun ada pesan lain yang tersembunyi di balik kelima jari tangan kita, yaitu Rukun Islam.
Perhatikan dengan teliti, seperti membaca Al-Qur’an yang dibaca dari kiri ke kanan, lafadz Allah pun terbaca dari kiri ke kanan oleh jari tangan kita dengan huruf alif yang dilambangkan oleh jari kelingking. Begitupun dengan Rukun Islam yang digambarkan oleh jemari kita. Mari kita bahas satu persatu…
Rukun Islam yang pertama adalah Mengucap Dua Kalimat Syahadat yang dilambangkan oleh jari kelingking.. Jari kelingking kita adalah jari terpendek diantara jari yang lain selain jempol atau ibu jari. Di sinilah dimulainya perjalanan kita membangun Ketaqwaan.
Yang kedua adalah Mendirikan Sholat yang dilambangkan oleh Jari Manis. Jika dibandingkan dengan jari kelingking, jari manis terlihat lebih panjang (lebih tinggi derajatnya). Itulah keutamaan Sholat yang memang lebih tinggi derajatnya dalam perjalanan kita membangun Ketaqwaan kepada Allah SWT. Setiap orang bisa saja mengucap dua kalimat syahadat, tapi tidak semua yang mengucap dua kalimat syahadat menjalankan ibadah Sholat. Karena sholat adalah tiang agama, maka dari sisi ketaqwaan, Sholat adalah tiang utama yang harus kita bangun agar bangunan keimanan kita tidak mudah runtuh.
Yang ketiga adalah Berpuasa yang dilambangkan oleh Jari Tengah. Adapun jari tengah adalah jari yang paling panjang (tinggi) dibandingkan dengan jari-jari yang lain. Di sinilah terlihat betapa pentingnya Ibadah Puasa yang sejatinya adalah Ibadah yang memungkinkan kita untuk membunuh segala hawa nafsu keduniawian dan dapat memupuk kesabaran yang penting dalam kehidupan kita sesama manusia (Hablumminannas).
Yang keempat adalah Zakat yang dilambangkan oleh jari telunjuk. Mengapa zakat tingkatannya lebih rendah dibandingkan dengan puasa? Bukan tingkatannya yang lebih rendah. Yang ingin digambarkan oleh jari telunjuk mengenai zakat (mungkin) adalah karena ibadah zakat adalah ibadah yang berhubungan dengan harta maka selayaknya kita tidak sombong dan lebih merendah agar zakat yang kita keluarkan tidak sia-sia dimata Allah SWT. Karena zakatpun tidak hanya sebatas zakat fitrah. Masih ada zakat-zakat yang lain seperti zakat maal yang mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak.
Dan yang kelima adalah Ibadah Haji bagi mereka yang mampu yang dilambangkan oleh Jempol atau Ibu Jari. Ibu jari adalah jari yang paling besar diantara jari yang lain yang melambangkan bahwa ibadah haji adalah ibadah yang menyempurnakan atau menggenapi ibadah-ibadah yang lain. Namun mengapa letaknya agak berjauhan dengan jari yang lain? Di sinilah letak keindahan dan kekuasaan Allah SWT. Dalam rukun Islam tertulis bahwa Ibadah haji diperuntukkan bagi mereka yang mampu. Nah, kadar mampu itulah yang digambarkan oleh keempat jari tangan yang lain. “Mampu” yang dimaksud di sini adalah bukan hanya sekedar mampu secara financial saja namun lebih dari itu. Kita yang telah dan mampu mengamalkan dan menjalankan keempat ibadah sebelumnya dengan sempurna itulah yang dikatakan mampu. Mungkin itulah mengapa kita masih bisa menggenggam meski tanpa ibu jari. Dan ibu jari adalah jari pengunci apabila kita mangepalkan tangan kita.

http://syangar.bodo.blogspot.co.cc