Tips dan Cara Menulis Novel
Tom Monteleone adalah pengarang dari lebih dari selusin novel, termasuk "Eyes Of The Virgin," "The Reckoning," "The Blood Of The Lamb," "Night Of Broken Souls," "Between Floors," "The Ressurectionist," "NightTrain," dan "Submarine." Ia juga telah mengedit enam antologi fiksi-ilmiah dan horor seperti serial "Borderland." Novel-novelnya telah diterjemahkan ke dalam 14 bahasa. Dalam buku yang mudah dimengerti dan bergaya humor ini, anda dapat: 1) Mengetahui perbedaan antara buku-buku genre dan mainstream , pengertiannya dan siapa saja yang membacanya. 2) Memastikan tokoh anda berbicara dengan realistis. 3) Mengetahui bagaimana melakukan penelitian yang cukup untuk menjaga kredibilitas cerita. 4) Hati-hati terhadap transisi adegan dan tokoh yang sembrono. 5) Kembangkan alur cerita sebisa mungkin tanpa memilih alur yang klise. 6) Pertimbangkan apakah mengambil kelas menulis sesuai untuk anda. 7) Luangkan waktu untuk menulis setiap hari. 8) Putuskan apakah anda siap untuk menjadikan menulis sebagai profesi anda. Pastinya kita benar-benar tidak idiot. Namun menulis novel membutuhkan lebih dari sebuah bakat, imajinasi dan pemahaman tata bahasa dan sintaks yang baik. Kita memerlukan disiplin dalam meluangkan waktu, tidak hanya untuk menulis, tapi juga untuk melakukan riset, penulisan ulang dan revisi-serta keberanian untuk konsisten dalam melakukannya. Terdapat juga wawancara dengan para penulis seperti Janet Janet Evanovich (serial Stephanie Plum-bestseller The New York Times), Peter Straub (Ghost Story and Black House, ditulis bersama Stephen King), Whitley Strieber (Wolfen and Communion), Richard Matheson (I Am Legend and The Incredible Shrinking Man), Stephen Hunter (The Day Before Midnight), and William Peter Blatty (The Exorcist) yang membagikan pandangan dan pengalaman mereka sebagai penulis profesional.

Berapa kali setelah selesai membaca sebuah novel Anda berkata, “Saya bisa menulis buku seperti ini.” Tahukah Anda bahwa Anda benar. Kita semua, saya yakin, memiliki sedikitnya satu novel di dalam pikiran atau hati kita. Penulis novel Toni Morrison mengatakannya seperti ini: “Jika ada satu buku yang benar-benar ingin Anda baca dan belum pernah ada yang menulis sebelumnya, maka Anda harus menulisnya.”
Menulis buku bukan hal yang mudah. Namun, setiap hari selalu ada buku yang diterbitkan.
Pada tahun 1996, menurut Books in Print, ada 1,3 juta judul buku diterbitkan. Jumlah buku yang diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 1996 saja berjumlah 140.000. Jadi, mengapa Anda tidak mulai melakukannya?

Apa yang Diperlukan
Saya yakin jika Anda bisa menulis sebuah kalimat yang sederhana (terlebih, inilah yang ditulis oleh Ernest Hemingway), mengamati dunia di sekitar Anda, dan ingin menulis novel yang bisa dijual—sungguh-sungguh menginginkannya, bukan hanya sekedar menginginkan saja—maka Anda pasti bisa melakukannya. Saya tidak percaya orang bisa menjadi penulis dengan mengikuti workshop, membaca buku, atau bahkan membaca artikel ini. Tulisan muncul dari sesuatu yang ada dalam diri seorang penulis. Bagaimanapun, artikel ini akan menghemat waktu Anda, menunjukkan jalan yang tepat kepada Anda, dan membantu Anda menulis novel

Apakah Mungkin?
Hal ini telah terbukti. Saya telah melakukannnya beberapa kali.
Saya tahu bagaimana rasanya meluangkan waktu satu atau jam sehari (atau semalam) untuk menulis. Sungguh tidak mudah untuk menulis novel, apalagi jika Anda memiliki pekerjaan tetap, keluarga, dan tanggung-jawab, namun hal itu bisa dilakukan. Kebanyakan penulis faktanya harus menjalani dua kehidupan saat mereka menulis novelnya. Namun, begitu Anda berhasil menjual buku pertama Anda, maka Anda memiliki kemampuan untuk meninggalkan pekerjaan harian Anda dan mengabdikan sisa hidup Anda untuk menulis secara total.

Para penulis besar telah melakukannya
Tentu saja Anda mempunyai pekerjaan. Tentu saja Anda memiliki keluarga. Namun kedua hal itu tidak menghalangi para penulis besar di masa lalu. Penyair Wallace Stevens bekerja sebagai wakil direktur sebuah perusahaan asuransi dan seorang pakar di bidang pasar obligasi. T.S. Elliot muda awalnya adalah seorang bankir. William Carlos Williams merupakan seorang dokter anak. Robert Frost adalah seorang pemilik peternakan ayam. Hart Crane bekerja membungkus permen di gudang ayahnya, dan kemudian bekerja menulis teks iklan. Stephen Crane bekerja sebagai koresponden perang. Marianne Moore bekerja di Perpustakaan Umum New York. James Dickey bekerja di sebuah biro iklan. Archibald MacLeish adalah Direktur Kantor Fakta dan Angka selama Perang Dunia II

Mulailah dengan perasaan murni
Apa yang membuat seseorang menjadi penulis? Mungkin hal itu didorong oleh sebuah peristiwa—peristiwa yang terjadi di tahap awal kehidupan dan membentuk ketertarikan dan kesadaran-diri sang penulis.
Ambil contoh kasus Jose Saramago, penulis berbahasa Portugis pertama yang menerima Hadiah Nobel Sastra. Putera seorang petani dan seorang ibu yang buta huruf ini dibesarkan di sebuah rumah yang tidak memiliki buku, dan dibutuhkan waktu hampir 40 tahun baginya untuk beralih dari buruh pabrik logam ke pegawai pemerintahan ke editor penerbitan hingga ke editor surat kabar. Usianya telah menginjak 60 tahun saat ia mulai menerima pengakuan di dalam dan luar negeri dengan dua karyanya, Baltasar dan Blimunda.
Saat masih kanak-kanak, ia menghabiskan liburan di rumah kakeknya di desa yang bernama Azinhaga. Saat kakeknya menderita stroke dan dibawa ke Lisbon untuk dirawat, Saramago masih bisa mengingat peristiwa yang terjadi kala itu, “Ia pergi ke halaman rumahnya, di mana tumbuh segelintir pohon, pohon fig, pohon zaitun. Lalu ia mendatangi mereka satu persatu, memeluk pohon tersebut dan menangis, mengucapkan selamat tinggal kepada mereka karena ia tahu tidak akan pernah kembali. Jika Anda menyaksikan hal itu, hidup dengan hal itu, dan hal itu ternyata tidak meninggalkan kesan apa-apa dalam hidup Anda selanjutnya,” ucap Saramago, “maka Anda tidak mempunyai rasa.”
Mulailah dengan perasaan murni. Ubahlah hal itu menjadi prosa.

Mari kita mulai
Sinclair Lewis diundang untuk berbicara di hadapan sejumlah mahasiswa tentang seni menulis. Ia berdiri di muka kelas dan bertanya, “Berapa banyak dari Anda yang sungguh-sungguh serius ingin menjadi penulis?” Sejumlah orang mengangkat tangan. Lewis kemudian bertanya, “Jadi, mengapa Anda semua tidak pulang ke rumah dan menulis?” Setelah mengucapkan hal itu ia pun pergi keluar dari ruangan.
Jadi kini saatnya bagi Anda untuk menulis.
Pada artikel berikutnya saya akan memberikan catatan harian untuk Anda—setiap hari akan berisi kata-kata dorongan, nasihat, atau petuah, atau tugas yang harus Anda lakukan agar buku Anda bisa ditulis. Ini adalah hal-hal apa saja yang perlu Anda lakukan setiap hari selama seratus hari ke depan untuk menulis novel Anda.
Pada minggu pertama ini, putuskan cerita yang akan Anda tulis. Anda mungkin belum menyusun semua detilnya, namun pada hari ini Anda akan memulai prosesnya. Anda tidak akan melakukan penundaan—karena penundaan adalah musuh Anda. Matisse menasihati muridnya, “Jika Anda ingin menjadi seorang pelukis, potong lidah Anda.” Sekarang adalah waktunya untuk berhenti berbicara ingin menulis novel. Mulailah merencanakannya saat ini juga.
Luangkan waktu khusus untuk menulis. Hal ini penting karena selama menulis novel, Anda akan kehilangan semangat, bosan, marah, atau jenuh, dan saat Anda mulai merasakan semuanya itu, Anda memerlukan sebuah pola yang jelas untuk menjaga Anda tetap bekerja.
Sesekali Anda mungkin harus memindahkan jam penulisan Anda untuk mengakomodasi kebutuhan lain dalam hidup Anda, namun berusahalah agar penulisan dilakukan seteratur mungkin.

Apa yang  dimaksud dengan waktu khusus?
Dua jam setiap pagi dan setiap malam, dan delapan jam satu hari setiap akhir pekan, misalnya. Putuskan berapa banyak waktu yang akan Anda luangkan untuk menulis setiap minggu, lalu jalankan hal itu. Banyak calon novelis yang gagal karena menyusun jadwal yang tidak bisa mereka tepati. Bersikap realistislah dengan waktu yang Anda rencanakan, lalu jalankan sesuai dengannya.
Jenis novel apa yang menarik di mata Anda? Apa yang benar-benar membuat Anda tertarik? Apakah cerita mengenai misteri pembunuhan, fiksi ilmiah, horor, roman, atau fiksi secara umum.
Alice Munro dipandang oleh banyak orang sebagai penulis cerita pendek terbaik dalam bahasa Inggris. Bukunya terjual 30.000 eksemplar setiap tahun. Ia adalah seorang penulis yang dikagumi oleh penulis lainnya berkat keterampilan teknis dan kemurnian gaya yang dimilikinya. Ia juga dikenal karena ceritanya yang memiliki struktur yang sangat kompleks. Cerita yang ditulis Alice Munro biasanya akan dimulai pada satu titik yang dipandang oleh kebanyakan penulis lain sebagai bagian akhir, lalu melompat sepuluh tahun kemudian, dan akhirnya kembali lagi ke masa lalu. Namun yang paling menarik dari diri Alice Munro—yang tinggal di sebuah kota kecil di Kanada selatan—adalah ceritanya selalu berkisah tentang orang-orang biasa: rahasia mereka, kenangan mereka terhadap tindak kekerasan di masa lalu, hasrat seksual mereka.
Pikirkan tentang apa yang akan ditulis dari orang-orang di sekitar Anda, dari apa yang Anda kenal dan Anda anggap penting.
Tidak menjadi soal buku jenis apa yang akan Anda tulis. Tidak ada aturan baku kecuali cerita Anda harus sangat, sangat menarik. Kisahnya bisa menarik, menyeramkan, menyenangkan, lucu, atau sedih—namun satu hal yang pasti, ceritanya tidak boleh membuat pembaca merasa bosan.
Selamat mencoba !!!
http://syangar.bodo.blogspot.co.cc