PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB DI MADRASAH BERTARAF INTERNASIONAL (MBI)
PACET MOJOKERTO JAWA TIMUR



  1. Latar Belakang
Belajar memainkan peran penting dalam mampertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar.1 Dari sini belajar merupakan proses agar manusia bisa menjadikan hidup lebih hidup yang mempunyai arah tujuan yang lebih baik dan bisa bermanfaat bagi manusia yang lain, sehingga kehidupan manusia dapat bertahan selayaknya manusia yang berpendidikan, bermoral dan beradab. Tetapi Banyak dijumpai dalam proses pembelajaran terjadi tanpa memperhatikan kondisi psikologis dan sosiologis siswa yang justru akan berdampak negatif dan akan mengakibatkan mental dan jiwanya terganggu serta merusak tatanan sosial.
Menurut Muhibbin Syah seorang siswa yang menempuh proses belajar, idealnya ditandai oleh munculnya pengalaman-pengalaman psikologis baru yang positif, yaitu pengalaman-pengalaman yang bersifat kejiwaan yang diharapkan dapat mengembangkan aneka ragam sifat, sikap, dan kecakapan yang konstruktif, bukan kecakapan yang destruktif (merusak).2 Artinya, berpusat pada pelajar (student-centered) atau “berkiblat pada pelajar”, artinya keperluan pelajar (student-oriented).3 Seperti yang diungkapkan oleh aliran teori humanistik, orientasi belajar dalam proses pembelajaran harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri.4
Hal ini menunjukkan bahwa “belajar” atau “mengetahui bahasa” tidak selalu, bahkan sering, tidak melibatkan “pengajaran”. Yang harus ada dalam keadaan belajar bahasa seperti ini ialah (1) keperluan belajar/memperoleh suatu sistem komunikasi (bahasa), dan (2) ada tersedia contoh atau “model” komunikasi itu.5 Oleh karena itu dalam suatu pembelajaran bahasa harus ada sistem komunikasi yang bisa membentuk kemampuan baik secara internal maupun eksternal, yang tidak hanya meningkatkan dari segi kognitif saja tapi juga dari segi afektif, psikomotorik dan bisa mempengaruhi lingkungannya dengan nilai-nilai yang positif dan konstruktif sehingga hasil dari proses pembelajaran bisa sempurna dan bisa diandalkan.
Sistem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.6 Artinya Sistem dalam pembelajaran akan mempengaruhi segala macam bentuk atifitas yang dilakukan oleh siswa sehingga proses dalam pembelajaran menentukan sikap dan perubahan yang terjadi khususnya pada sebuah target dan tujuan menuju keberhasilan yang sempurna dan menjadikan manusia yang beradab dan bermoral.
Maka dari itu, Apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal; sebaliknya manakala komponen-komponen yang membentuk sistem tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka pergerakan sistem akan terganggu.7 Dengan demikian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sIstem pembelajaran diharapkan bisa saling bekerjasama dan mengetahui serta melaksanakan sesuai dengan fungsi-fungsinya, dengan demikian sistem akan berjalan secara maksimal demi keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Di dalam praktik mengajar bahasa khususnya bahasa arab ada beberapa pendekatan teori pembelajaran bahasa arab yang dapat di jadikan sebagai wawasan bagi para pendidik. Di antaranya adalah pendekatan teori behavioristik, humanistik, pragmatik dan lain sebagainya
Aliran humanistik memandang bahwa belajar bukan sekedar pengembangan kualitas kognitif saja, melainkan juga sebuah proses yang terjadi dalam diri individu yang melibatkan seluruh domain yang ada. Dengan kata lain, pendekatan humanistik dalam pembelajaran menekankan pentingnya emosi atau perasaan (emotional approach), komunikasi yang terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap siswa.8
Sejauh ini, masih banyak teori belajar lebih menekankan peranan lingkungan dan faktor-faktor kognitif dalam proses belajar mengajar.9 Hal ini tampak ketika siswa-siswa belajar sangat dipengaruhi oleh bagaimana dia berfikir dan bertindak. Guru hanya mengidentifikasi apa yang penting, sulit, atau sesuatu yang belum dikenal, dan membangkitkan informasi yang telah dipelajari. Hal ini juga terlihat dari metode yang digunakan guru masih bersifat konvensional yaitu ceramah dan hafalan tanpa memperhatikan faktor nilai yang melekat pada diri siswa, Sehingga interaksi cenderung bersifat teacher centered (berpusat pada guru).10
Guru terkadang hanya memahami bahwa proses pembelajaran hanya sekedar transfer of knowledge, dan hal ini sering tidak disadari oleh guru. Bahkan menurut Reber (1989) sebagaimana yang dikutip oleh Muhibbin Syah, menyatakan bahwa belajar adalah the process of acquiring knowledge (proses memperoleh pengetahuan).11 Pengertian ini biasanya dipakai oleh aliran psikologi kognitif, sehingga lebih menekankan knowledge dan menafikan value. Hal ini bisa dilihat dari perubahan tingkah laku siswa.
Dengan demikian, belajar tidak hanya transfer of knowledge, tetapi juga transfer of value, sehingga siswa mengalami perubahan dan mampu memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Anggapan guru sebagai figur yang ahli, sementara murid sebagai pelajar pasif masih banyak ditemui dalam praktik pendidikan. Praktik pendidikan justru menegaskan ketergantungan anak didik pada guru dan menempatkan definisi dan evaluasi aktualisasi diri anak didik di bawah kontrol guru, sehingga guru menjadi kaum penindas dan murid pun menjadi kaum tertindas.12
Belajar produk pada umumnya hanya menekankan segi kognitif saja, sedangkan belajar proses memungkinkan tercapainya tujuan belajar, baik segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hal ini menurut teori belajar humanistik dilakukan agar pembelajaran lebih manusiawi, lebih personal, berarti, dan bermakna bagi siswa.13 Pendapat ini sesuai dengan pandangan teori belajar humanistik Carl Ransom Rogers, seorang ahli psikologi humanistik.14
Pendekatan adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakekat bahasa, dan belajar-mengajar bahasa.15 Pendekatan ini kemudian diterjemahkan secara lebih operasional dan melahirkan berbagai metode, teknik, dan strategi untuk menguasai bahasa.
Ahmad Fuad Effendy mengatakan bahwa pendekatan komunikatif ini mempunyai tujuan yakni mengembangkan kompetensi pelajar berkomunikasi dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang sesungguhnya atau dalam situasi kehidupan yang nyata. Tujuan Pendekatan Komunikatif tidak ditekankan pada penguasaan gramatika atau kemampuan membuat kalimat gramatikal, melainkan pada kemampuan memproduk ujaran yang sesuai dengan konteks.16 Bahkan, pendekatan ini ditetapkan secara resmi penggunaannya dalam kurikulum lembaga pendidikan di Indonesia, baik untuk pengajaran bahasa Indonesia maupun pengajaran bahasa asing termasuk bahasa arab.17
­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­MBI (Madrasah Bertaraf Internasional) sebagai salah satu institusi pendidikan yang sistemnya memakai pendekatan komunikatif dalam proses pembelajaran bahasa arab dan institusi ini berbeda dengan sekolah-sekolah lain, baik cara pengelolaan, kurikulum maupun metode pembelajarannya. Sekolah ini menerima siswa (peserta didik) dengan melalui test masuk sehingga siswa akan merasa dihargai ketika sudah masuk dengan hasil test tersebut dan lulus psikotes kepribadian, sebab dengan adanya tes masuk dan lulus psikotes kepribadian beranggapan bahwa akan diketahuinya seberapa kemampuan yang dimiliki oleh siswa sehingga nantinya mudah untuk menentukan kemampuan dan psikis siswa.
Di MBI menggunakan sistem harus tinggal di pesantren (Boarding School). Siswa hanya boleh pulang satu bulan sekali setiap hari Sabtu pada akhir bulan dan hari minggunya harus sudah kembali ke pondok. Dalam sehari-hari siswa disibukkan dengan berbagai aktifitas, mulai jam 03.00 pagi sampai 21.30 malam dengan menggunakan bahasa arab dan inggris sebagai komunikasinya setiap hari dengan diasuh para sarjana dan para lulusan al azhar mesir di setiap kamarnya dan ikut serta membina 1 orang dari Oklahoma University USA yang tinggal dikompleks pesantren yang digaji oleh pemerintah USA, serta 1 orang dari mesir yang tinggal di kompleks tersebut.
Pada saat pembelajaran bahasa asing para pendidik diwajibkan dalam menyampaikan materi dengan bahasa asing tersebut, sehingga siswa akan terbiasa untuk mengungkapkan dan berkomunikasi dengan bahasa tersebut secara aktif. Oleh karena itu atas dasar tersebut, Penulis ingin mengadakan penelitian ilmiah dengan judul “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa Arab” di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur.


  1. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan fenomena dunia pendidikan seperti yang terjadi di masyarakat dewasa ini, baik sekolah formal maupun non formal. Untuk merumuskan kembali arti pendidikan memanusiakan manusia dan pengembangan kemampuan/ skill bahasa arab, maka permasalahan yang perlu dirumuskan dalam tesis ini mengenai pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana visi pendekatan komunikatif di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur ?

  2. Bagaimana kurikulum dan proses pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab yang dilakukan di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur ?

  3. Bagaimana kontribusi pendekatan komunikatif dalam proses belajar mengajar bahasa arab di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur ?


  1. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dibuat dengan tujuan mengkaji pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab yang diberikan kepada peserta didik atau siswa di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur, termasuk sistem, kurikulum, proses belajar mengajar, serta kontribusinya pada pendekatan komunikatif dalam pembelajaran Bahasa arab. Dengan demikian hasilnya akan bermanfaat kepada kepala sekolah dan para penyusun kurikulum untuk menyempurnakan kurikulum tersebut di masa mendatang. Para pendidik juga mendapat panduan yang jelas tentang bagaimana metode melaksanakan proses belajar mengajar melalui pendekatan komunikatif.

  1. Kajian Pustaka
Dari penulusuran yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan beberapa karya ilmiah yang telah lebih dahulu membahas tema yang hamper serupa, yang kemudian dijadikan kajian pustaka dalam bentuk tesis, di antaranya:
Peneliti pertama tentang Pendekatan Komunikatif untuk Pembelajaran Bahasa Arab, yang dilakukan oleh: Nazri Syakur Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pendekatan komunikatif-kambiumi tetap mempertahankan pendekatan komunikatif dengan beberapa modifikasi, yakni: 1). Pembelajaran selain berbasis kebutuhan juga pemotivasian (siswa akan belajar bahasa Arab dengan baik bila diperlakukan sebagai individu yang membutuhkan dan berminat untuk menguasai bahasa Arab), maka semakin trampil seorang pembelajar mengembangkan motivasi belajar, pembelajaran bahasa Arab akan semakin sukses) 2) Mengutamakan kelancaran berkomunikasi juga ketepatannya 3) Tanpa konteks-berkonteks-tanpa konteks, artinya, penggunakan bahasa Arab tidak berhenti pada wacana berkonteks jelas, tapi juga berlanjut pada wacana/kalimat yang maknanya tidak langsung bisa diterapkan dalam kehidupan yang sebenarnya. Dengan hanya mengandalkan pendekatan komunikatif masih sering ditemukan pengungkapan kalimat yang lepas dari konteks. Sementara dalam al-Qur’an dan Al hadits banyak terdapat kalimat yang tanpa konteks atau berkonteks tak jelas. Dengan pendekatan komunikatif-kambiumi, pembelajaran bahasa Arab akan mampu mengembangkan dan menyempurnakan wacana yang tak jelas konteksnya, menjadi lebih bermakna dalam kehidupan yang sebenarnya) 4) Berpusat pada siswa, artinya; siswa dikembangkan untuk bisa aktif-interaktif-berkreasi-berinovasi dan mengungkap pengalaman-pengalaman psikologi-kognitifnya.18 
Penelitian kedua tentang Pendekatan Komunikatif Pada Bahan Ajar Bahasa Arab Tareq (Studi Kasus di Universitas Al-Azhar Indonesia dan Pesantren Darunnajah Jakarta) yang dilakukan oleh Lalu Mufti Sadri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pendekatan komunikatif pada bahan ajar Tareq didukung oleh pendekatan lain yang menambah efektifitasnya. Hal ini tergambar pada sejumlah aspek pembelajaran Tareq yang mengaplikasikan pendekatan komunikatif dalam materi, tujuan, metode, teknik, media dan evaluasi pembelajarannya di samping pendekatan-pendekatan lain seperti pendekatan struktural terutama dalam materi evaluasi.19
Penelitian ketiga tentang Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Kelas Maya yang dilakukan oleh Promadi Ajam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kajian mendapati bahwa Program ARABCom1.com berkesan dalam mempertingkatkan kemahiran berkomunikasi pelajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab UIN SUSKA RIAU Indonesia. Hasil ujian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan. Kajian mendapati pula bahwa pelajar menilai Program ARABCom1.com sangat berkesan dalam membantu mereka mempertingkatkan kemahiran berkomunikasi secara bertulis dalam bahasa Arab. Kajian ini mendapati pula bahwa, menurut pandangan pelajar, keutamaan program ARABCom1.com dalam membantu mereka mempertingkatkan kemahiran berkomunikasi ialah wujudnya aktivitas-aktivitas interaksi komunikatif yang dilakukan selama proses pembelajaran secara maya, terutama berinteraksi dengan penutur asli melalui chatting dan e-mail. Implikasi praktikal untuk pengembangan pengajaran Bahasa Arab di Indonesia ialah aktivitas-aktivitas interaksi komunikatif yang selama ini hanya dipelajari dalam kelas konvensional, boleh dijalankan secara on-line melalui Internet dalam kelas maya.20
Penelitian keempat tentang Peningkatan keterampilan berbicara dengan pendekatan komunikatif pada siswa kelas V di SDN Drenges I Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk yang dilakukan oleh Elmy Arifina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penerapan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan berbicara siswa.
Pada masing-masing siklus terjadi peningkatan nilai hasil belajar pada aspek kelancaran dan keruntutan berbicara siswa. Hal ini terbukti dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I, presentase ketuntasan belajar siswa dalam aspek kelancaran berbicara adalah 72,72% dan pada siklus II, presentase ketuntasan belajar adalah 100%. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan hasil kelancaran berbicara siswa sebesar 27,28%. Penerapan pendekatan komunikatif juga meningkatkan keruan ntutan berbicara siswa. Pada siklus I, presentase ketuntasan belajar siswa dalam aspek keruntutan dalam berbicara adalah 81,81%  dan pada siklus II, presentase ketuntasan belajarnya adalah 100%. Ini berarti telah terjadi peningkatan hasil keruntutan berbicara siswa sebesar 18,19%.21


  1. KERANGKA TEORITIK
Kajian teori disini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab yang akhirnya dapat digunakan untuk melihat perkembangan kualitas pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur.
Adapun kerangka teori tersebut adalah:

  1. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang berusaha mengantarkan anak didik mampu memproduksi/ menyampaikan dan memahami ungkapan yang benar secara gramatikal dan wajar secara social.22
Menurut Dell Hymes (1972) Kemampuan komunikatif yakni penguasaan secara naluri yang dipunyai seorang penutur asli untuk menggunakan dan memahami bahasa secara wajar (Appropriately) dalam proses berkomunikasi/ berinteraksi dengan orang lain, dan dalam hubungannya dengan konteks social.23
Metode komunikatif didasarkan atas asumsi bahwa pertama setiap manusia memiliki kemampuan bawaan yang disebut dengan “alat pemerolehan bahasa” (Language acquisition device). Oleh karena itu kemampuan berbahasa besifat kreatif dan lebih ditentukan oleh factor internal. Kedua Penggunaan bahasa tidak hanya terdiri atas empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis), tapi mencakup beberapa kemampuan dalam kerangka komunikatif yang luas. Dan ketiga belajar bahasa kedua dan bahasa asing sama seperti belajar bahasa pertama, yaitu berangkat dari kebutuhan dan minat pelajar.24
Konteks penelitian yang akan penulis lakukan memfokuskan pada aspek pendekatan komunikatif sebagai aspek pertama dan yang utama adalah sistem pembelajaran bahasa arab.

  1. Pembelajaran bahasa arab
Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, Menurut Shalah Abdul Majid belajar adalah semata-mata hasil pengaruh dari luar. Pengikut teori ini adalah orang-orang yang sepakat dengan pendapat bahwa akal manusia itu bagaikan lembaran putih yang akan ditulisi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Lingkunganlah yang menentukan baik buruknya hasil dari belajar anak.25
Menurut Morgan dan kawan-kawan (1986) sebagaimana yang dikutip oleh Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman dan adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang.26 Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan, genetik, atau respon secara alamiah, kedewasaan, atau keadaan organisme yang bersifat temporer, seperti kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, melainkan perubahan dalam pemahaman, prilaku, persepsi, motivasi, atau gabungan dari semuanya.27
Pembelajaran adalah upaya untuk mewujudkan terjadinya proses belajar dari siswa. Dalam hal ini yang lebih banyak melakukan aktifitas di kelas adalah siswa. Dengan kata lain, pembelajaran lebih menunjukkan pada terjadinya belajar secara aktif.28


  1. Metodologi Penelitian

  1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berorientasi pada. “Deskriptif Kualitatif” (Descriftive Qualitative Design). Menurut McMillan & Schumacher, penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan beriteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian.29 Peneliti yang menggunakan metode kualitif percaya bahwa realita adalah suatu bentuk social.30
Menurut Bogdan dan Taylor, mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati31. Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar belakang individu yang diamati tersebut secara holistik sehingga setting masalah yang akan diteliti berupa institusi maupun individu. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam suasana yang wajar dan alamiah dalam berbagai konsep, hipotesis dan teori yang dikembangkan berdasarkan kondisi dan kenyataan yang ada di lapangan.
Menurut Kirk dan Miller, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.32

  1. Fokus Penelitian
Penelitian ini terpusatkan atau terfokuskan pada kejelasan mengenai apa yang ada di lapangan. Dalam hal ini Lexy J. Moleong menunjukkan bahwa penetapan fokus penelitian bagi peneliti mengandung dua maksud tertentu yang ingin peneliti capai dalam merumuskan masalah penelitian dengan jalan memanfaatkan fokus.

  1. Dapat membatasi studi. Jadi dalam hal ini focus akan membatasi bidang inkuiri. kedua

  2. Penetapan focus itu berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-ekslusi atau criteria masuk-keluar (inclusion-exlusion criteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan,33 kedua maksud tersebut secara fungsional saling melengkapi dalam upaya menghindari masuknya data-data atau informasi yang tidak relevan, sekalipun sangat menarik perhatian.
Oleh sebab itu dalam melacak pusat perhatian dalam penelitian ini, perlu dibatasi pembahasannya yaitu cakupan pengembangan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab yang dilaksanakan di Madrasah Bertaraf Internasional Pacet Mojokerto Jawa Timur yang meliputi pandangan para pengelola pendidikan tentang kurikulum dan proses pembelajaran tranformatif dan intuitif semua baik di dalam maupun di luar kelas secara holistik.
Jadi dalam penelitian ini bermaksud mencari jawaban dan pembuktian pandangan para praksis pendidikan yang diselenggarakan oleh para praktisi atau pengelola pendidikan islam dewasa ini.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur, dengan berbagai aktifitas pendidikannya. Penetapan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan kesesuaian dengan penelitian, yang diduga kuat mampu memberikan entry dan bekerja sama dengan mudah, baik berupa orang, program, sistem, metode dan lain sebagainya.

  1. Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah keseluruhan informasi yang berupa orang-orang yang dapat memperkaya dan memperpadat informasi tentang persoalan-persoalan yang menjadi pusat perhatian dan penelitian. Dengan asumsi bahwa yang diteliti bukan orang namun sumber informasi atau lebih dikenal informan. Dalam hal ini diambil beberapa orang yang dianggap mengetahui permasalahan yang ada di wilayah penelitian, terutama mereka yang berkompeten dan terlibat aktif di dalam tema penelitian.
Para informan yang ditetapkan sebagai subyek dalam penelitian ini adalah :

  1. Pengurus yayasan.

  2. Kepala sekolah dan waka kurikulum.

  3. Para guru dan wali kelas.

  4. Anggota OSIS dan pengurus kelas.


  1. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

  1. Teknik pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan teknik “field research” artinya dengan mengambil obyek dan waktu yang sangat terbatas yang menunjukkan peneliti dapat menemukan suatu substansi persoalan-persoalan yang paling fundamental yang hendak diteliti. Penelitian ini menggunakan metode “one shot method” artinya menebak satu kali terhadap satu kasus yang diteliti. Bodgan dan Champion, menyebutnya sebagai kesatuan sosial yang lebih luas walaupun hubungan antara sosial tersebut dengan populasi tidak dapat ditaksir. Dalam penelitian ini yang dimaksud kesatuan sosial adalah para pengelola MBI beserta jajarannya. Di samping kesatuan sosial ada unit sosial yaitu semua komponen yang terlibat dan dilibatkan dalam proses belajar mengajar.
Dalam penelitian ini diperlukan dua jenis data, pertama data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari proses wawancara dengan responden, kedua, data sekunder yaitu data yang sudah dikumpulkan dan sudah diolah oleh pihak lain dan yang diambil referensinya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:



  1. Interview (wawancara)
Wawancara (interview) adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian34. Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)35.Syamsuddin dan Damaianti, wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan.36
Dalam hal ini peneliti sebagai pengejar informasi mengajukan pertanyaan-pertanyaan, untuk meminta keterangan dan penjelasan sambil menilai jawaban-jawaban yang diperoleh serta sekaligus mengadakan paraphrase atau mengungkapkan isi dengan kata-kata lain, mengingat-ingat dan mencatat jawaban-jawaban serta menggali keterangan-keterangan lebih lanjut.
Informan suplyer yang dipilih dalam penelitian ini adalah pihak pengelola Madrasah Bertaraf Internasional (MBI), yaitu kepala sekolah, pengasuh ponpes, dan bagian akademik untuk memperoleh keterangan tentang latar belakang pendirian, tujuan, dan gambaran umum tentang sekolah.

  1. Observasi (pengamatan)
Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.37 Menurut Ronny Kountur observasi adalah salah satu cara untuk memperoleh data primer.38 Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara partisipasi, di mana observer ikut berpartisipasi dalam kegiatan para subyek dengan cara menggunakan panduan yang telah disiapkan.
Peneliti mengamati atau mengobservasi para guru dan siswa di kelas maupun luar kelas ketika dalam proses belajar mengajar dan ketika melakukan kegiatan ekstra.

  1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,agenda dan sebagainya39.
Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang chek list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda chek di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel, peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.40 Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran kurikulum yang dikembangkan di Madrasah Bertaraf Internasioanal (MBI).


  1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam memperoleh data dalam penelitian ini adalah :

  1. Pedoman wawancara yaitu serangkaian pokok-pokok pertanyaan yang hendak diajukan kepada informan-informan data di lapangan.

  2. Pedoman pengamatan, yaitu sejumlah indikator yang tersedia untuk memperoleh datanya melalui pengamatan langsung baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

  3. Catatan lapangan, yaitu merupakan catatan penelitian di lapangan untuk mencatat hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan.

  4. Penulis/peneliti menyaksikan dan mengamati sendiri peristiwa-peristiwa yang berlangsung dan berhubungan langsung dengan objek penelitian.

  5. Mengadakan cros check antara catatan dan pengamatan di lapangan dengan dokumentasi program yang ada.


  1. Analisis Data
Analisis data merupakan proses pelacakan dan pengaturan secara matematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap bahan-bahan tersebut sehingga dapat dipresentasikan semuanya kepada orang lain. Nasution menganjurkan analisis data disesuaikan dengan pendekatan penelitian, sebab penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif analitis, maka data dianalisis melalui tahap reduksi data, artinya data yang terkumpul dianalisis, disusun secara sistematik dan ditonjolkan pokok-pokok persoalannya.
Reduksi data adalah usaha menyederhanakan temuan data dengan cara mengambil intisari sehingga ditemukan tema pokoknya, fokus masalah beserta motif-motifnya. Cara ini dapat memberi gambaran lebih tajam dari hasil pengamatan. Mengingat data yang terkumpul sedemikian banyak maka perlu dilakukan date display, artinya data yang diperoleh di lapangan disajikan, ditata dan diatur sesuai dengan kronologinya sehingga mudah dipatok dengan jelas.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :


  1. Pada waktu pengumpulan data dibuat reduksi data serta refleksi data.

  2. Menyusun pokok-pokok temuan yang penting dan mencoba memahami hasil-hasil temuan tersebut atau melakukan reduksi data.

  3. Menyusun sajian data secara sistematis, agar makna peristiwanya semakin jelas.

  4. Pengaturan data secara menyeluruh dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan bila dirasa masih perlu tambahan data maka peneliti akan kembali ke lapangan untuk kegiatan pengumpulan data guna mengadakan pendalaman.


  1. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pembahasan dan penarikan kesimpulan, maka dalam laporan penelitian ini, peneliti akan menyusunnya menjadi lima bab terpisah dengan sub-sub bahasan di dalamnya. Adapun secara lebih rinci sistematika proposal penelitian ini sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan mencakup Latar Belakang,Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Pembahasan
Bab II: Bab ini membahas tentang Konsepsi pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab yang akan digunakan dalam menganalisa data yang ditemukan di lapangan sehingga mencapai hasil penelitian yang obyektif dan ilmiah.
Bab III: Bab ini membahas tentang Gambaran Umum Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur yang mencakup Latar Belakang Berdirinya, Visi dan Misi, Keadaan Siswa, Keadaan Tenaga Edukatif (Guru), Keadaan Tenaga Administrasi (TU), Kondisi Sarana dan Prasarana, Hubungan Dengan Masyarakat, Hubungan MBI dengan Lembaga Lain dan juga tentang Sistem Pembelajaran bahasa arab yang meliputi Sistem dan Pendekatan Yang Dikembangkan, Kurikulum, Metode Pembelajaran dan Strategi Pembelajaran
Bab IV: Bab ini membahas tentang visi pendekatan komunikatif di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur, Kurikulum dan Proses Pendekatan Komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur dan Kontribusi Pendekatan Komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur
Bab V: Penutup yang terdiri dari Kesimpulan pembahasan dan Saran-saran yang relevan dengan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya.

DAFTAR ISI SEMENTARA

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

  2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  3. Metodologi Penelitian

  4. Sistematika Pembahasan

BAB II PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

  1. Konsepsi Bahasa

  2. Konsepsi Komunikatif

  3. Pembelajaran dan Psikologi komunikatif

  1. Pembelajaran Bahasa

  2. Kurikulum komunikatif

  3. Psikologi Komunikatif Sebagai Pendekatan Dalam pembelajaran bahasa arab

BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH BERTARAF INTERNASIONAL (MBI) PACET MOJOKERTO JAWA TIMUR

  1. Profil Sekolah

  1. Latar Belakang Berdirinya

  2. Visi dan Misi

  3. Keadaan Siswa

  4. Keadaan Tenaga Edukatif (Guru)

  5. Keadaan Tenaga Administrasi (TU)

  6. Kondisi Sarana dan Prasarana

  7. Hubungan Dengan Masyarakat

  8. Hubungan MBI dengan Lembaga Lain

  1. Sistem Pendidikan

  1. Pendekatan Yang Dikembangkan

  2. Kurikulum

  3. Metode Pembelajaran

  4. Strategi Pembelajaran

BAB IV PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH BERTARAF INTERNASIONAL (MBI) PACET MOJOKERTO JAWA TIMUR

  1. Visi dan tujuan pendekatan komunikatif di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur .

  2. Kurikulum dan Proses Pendekatan Komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur

  3. Kontribusi Pendekatan Komunikatif dalam pembelajaran bahasa arab di Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) Pacet Mojokerto Jawa Timur

BAB V PENUTUP

  1. Kesimpulan

  2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Arifina, Elmy, Peningkatan keterampilan berbicara dengan pendekatan komunikatif pada siswa kelas V di SDN Drenges I Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Skripsi, UIN (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010)

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta, Rineka Cipta, 2006)
Baharudin dan Wahyuni, Esa Nur, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar- Ruz Media, 2007)

Budingsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005)

Djiwandono, Sriesti Wuryani, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006)

Effendy, Ahmad Fuad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2009), Cet IV


Kountur, Ronny, Metode Penelitian, (Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis), Jakarta, Buana Printing, 2009

Makruf, Imam, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, (Semarang : Need’s Press, 2009)

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007)

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006)

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. XV

Nababan, Sri Utari Subyakto, Metodologi Pengajaran Bahasa, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1993)

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu, Metodologi Penelitian,(Jakarta, Bumi Aksara,2009)

Nazir, Moh, Metode Penelitian, (Jakarta,Ghalia Indonesia, 2005)

Palmer, Joy, Fifty Modern Thingkers on Educations, terjemahan Farid Assifa, (Yogyakarta: Ircisod, 2006)

Promadi, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Kelas Maya, Tesis,Universiti Putra Malaysia (Malaysia: Program Pasca Sarjana Universiti Putra Malaysia, 2006)

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005)

Sadri, Lalu Mufti, Pendekatan Komunikatif Pada Bahan Ajar Bahasa Arab Tareq (Studi Kasus di Universitas Al-Azhar Indonesia dan Pesantren Darunnajah Jakarta, Tesis,UIN (Jakarta: Program Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, 2008)
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2009) Ed.1, Cet-II

Syakur, Moh. Nazri, Pendekatan Komunikatif untuk Pembelajaran Bahasa Arab, Desertasi, UIN (Yogyakarta: Program Doktor UIN Sunan Kalijaga, 2008)

Syakur, Nazri, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Dari Pendekatan Komunikatif Ke Komunikatif Kambiumi, (Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi (BiPA) 2010) Cet. I, hal. 82

Syamsuddin AR & Damaianti, Vismaia S., Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2007)

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Tesis, (Yogyakarta: UIN Program Pasca Sarjana Sunan Kalijaga, 2008)

Uno, Hamzah B, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006)

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. XV, hlm. 95.
2 Ibid, hal. 96
3, Sri Utari Subyakto Nababan, Metodologi Pengajaran Bahasa, (Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1993) hlm.1
4 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 13.
5 Sri Utari Subyakto Nababan,, Metodologi Pengajaran Bahasa,….. hlm. 1
6 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2009) Ed.1, Cet-2, hlm. 195
7 Ibid, hlm. 196
8 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar- Ruz Media, 2007), hlm. 142.
9 Sriesti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2006), hlm. 181.
10 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hlm 235
11 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 66.
12 Joy Palmer, Fifty Modern Thingkers on Educations, terjemahan Farid Assifa, (Yogyakarta: Ircisod, 2006), hlm. 96.
13 Asri Budingsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 77
14 Sriesti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan..., hal. 183
15 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2009), cet 4, hlm.8
16 ibid, hlm.67
17 Ibid, hlm. 66
18 Nazri Syakur, Pendekatan Komunikatif untuk Pembelajaran Bahasa Arab, Desertasi, UIN (Yogyakarta: Program Doktor UIN Sunan Kalijaga, 2008)
19 Lalu Mufti Sadri, Pendekatan Komunikatif Pada Bahan Ajar Bahasa Arab Tareq (Studi Kasus di Universitas Al-Azhar Indonesia dan Pesantren Darunnajah Jakarta, Tesis,UIN (Jakarta: Program Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, 2008)
20 Promadi, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab Melalui Kelas Maya, Tesis,Universiti Putra Malaysia (Malaysia: Program Pasca Sarjana Universiti Putra Malaysia, 2006)
21 Elmy Arifina, Peningkatan keterampilan berbicara dengan pendekatan komunikatif pada siswa kelas V di SDN Drenges I Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Skripsi, UIN (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010)
22 Nazri Syakur, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Dari Pendekatan Komunikatif Ke Komunikatif Kambiumi, (Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi (BiPA) 2010) Cet. I, hlm. 82
23 Sri Utari Subyakto-Nababan, Metodologi Pengajaran Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993), hlm.63
24 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, … hlm.66
25 Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, (Semarang : Need’s Press, , 2009), hlm. 32
26 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran..., hal. 14
27 Ibid, hal. 14.
28 Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif,….. hlm.77
29Syamsuddin AR & Vismaia S Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Bandung, PT Remaja Rosda Karya, 2007) hlm.73
30 Ibid, 74
31 , Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007), hlm. 4.
32 Ibid, hlm.4
33 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…. hlm. 94
34 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta,Ghalia Indonesia, 2005) hlm. 194.
35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta, Rineka Cipta, 2006), hlm. 155.
36 Syamsuddin AR & Damaianti Vismaia S, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa …. hlm.94
37 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian,(Jakarta, Bumi Aksara,2009) hlm.70
38 Ronny Kountur, Metode Penelitian, (Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis), Jakarta, Buana Printing, 2009 hlm.184
39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,… hlm. 231
40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm 231.
http://syangar.bodo.blogspot.co.cc